08
Jan
14

Hobi Lama


??????????

Menemukan kembali album lama, bukan album foto, tapi album perangko. Entah siapa yang memulai, aku atau kakakku yang jelas kami berdua sama-sama mempunyai kegemaran mengoleksi perangko, dulu tapinya. Tapi mengingat kembali kebiasaanku masa lalu, biasanya sih aku cuma ikut-ikutan saja, dasar labil.

Jujur aku pernah jatuh cinta dengan benda-benda kecil ini, sekarang juga masih cinta hanya saja tidak tau harus bagaimana melanjutkannya. Melihat mereka tertata rapi di album mengingatkanku bagaimana susahnya mendapatkan perangko. Puput (nama sebenarnya), salah seorang teman mengaji yang padanya aku mendapatkan sebagian perangko-perangko itu. Ibunya pergi ke luar negeri menjadi TKI, dan dengan surat menyurat mereka menjalin komunikasi. Awalnya Puput dengan senang hati memberikan perangkonya dengan cuma-cuma, tapi lama-kelamaan otaknya menjadi otak dagang. Puput memandang kegemaranku mengumpulkan perangko sebagai peluang emas baginya untuk mendapatkan uang. Ia tak lagi memberikan perangko cuma-cuma padaku tapi ada uang ada barang, aku harus membelinya. Dan tentu saja itu tak murah. Di kala uang saku mengaji hanya 50 rupiah, dia sudah menjual satu biji perangkonya seharga 500 rupiah. Wow. Dan hebatnya aku juga membelinya. Wow lagi. Cinta itu mahal ya….

Pernah pula aku diam-diam membobol tabungan teddy lalu mengayuh sepeda ke toko Pak Tuikidi yang lumayan jauh sore-sore untuk membeli perangko. Aku masih ingat seri flora fauna Indonesia seharga 700 rupiah per satu perangko. Ada macam-macam flora dan fauna dari masing-masing propinsi di Indonesia di mana tercantum pula nama-nama ilmiahnya seperti Mirabilis jalapa (Bunga Ashar dari Lampung), Mangifera casturi (Kasturi dari Kalimantan Selatan), dan sebagainya. Senangnya melihat-lihat kembali koleksi lama dan membaca-baca keterangannya. They are my treasures lol.

Sekarang ini tahun 2014 dimana era komunikasi sudah berubah menjadi jauh lebih canggih, via sms, video conference, skype, dan bermacam-macam fitur live chat lainnya membuat surat-menyurat ala pos makin tenggelam. Kalaupun masih ada paling-paling orang mengirim surat lamaran pekerjaan atau seperti kampus yang mengirimkan nilai semesteran ke rumah. Terus bagaimana nasib para stamp collectors sekarang ya?Β 


5 Responses to “Hobi Lama”


  1. January 8, 2014 at 4:59 Z01

    albumku aku bawa ke Surabaya, mbok πŸ˜›
    ketimbang di rumah sono, gak diramut. paling gak sekarang mengingatkanku senangnya mengoleksi prangko :). tuker-tukeran ama temen, dikasih temen. full satu album, sampe dempet-dempet

  2. 3 yosephvera
    February 4, 2014 at 4:59 Z02

    Wah, jangan salah πŸ™‚ para penggemar prangko dan surat-menyurat masih banyak lho di Indonesia. Coba deh tanya di fb, ada ngga temen sampeyan yang ikutan postcrossing dari postcrossing.com pasti kaget deh. Saya juga kurang aktif, tapi masih lumayan lah nambah-nambah koleksi, malah kebanyakan dari luar negeri. Terima kasih sudah sharing hobby masa kecil, ayo dirawat lagi, untuk diwariskan ke anak cucu πŸ™‚ salam kenal. Yoseph

    • March 11, 2014 at 4:59 Z03

      Salam kenal juga Pak Yoseph barusan saya mampir ke blognya, baguus sekali dan whoaaaa bikin saya jadi pengen ngumpulin lagi. Terus terang saya ga tau tujuannya koleksi buat apa, palingan cuma buat dilihat-lihat saja belum kepikiran diwariskan sama anak cucu haha! Terimakasih infonya nanti coba saya check ke postcrossing πŸ˜€

      • 5 yosephvera
        March 12, 2014 at 4:59 Z03

        Terima kasih sudah mampir πŸ™‚ selamat mengoleksi lagi, dan memang, biasanya untuk diwariskan ke anak cucu disertai dengan cerita.


Leave a comment


About This Blog

Blog ini adalah catatan pribadi tentang remah-remah yang berserakan dalam hidup, tentang remeh temeh yang kerap muncul pada lalu lintas hari, tentang ide dan perasaan yang melintas dalam kepala. Dan tentu saja, tentang dunia dalam sudut pandang saya...

Day by Day

January 2014
T F S S M T W
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
3031  

Blog Stats

  • 11,331 hits
Follow nanabrownies on Twitter

Circle Me